Kali kita akan sedikit berkenalan dengan bahasa pemrograman Python. Python adalah bahasa pemrograman komputer, sama layaknya seperti bahasa pemrograman lain, misalnya C, C++, Pascal, Java, PHP, Perl, dan lain-lain. Sebagai bahasa pemrograman, Python tentu memiliki dialek, kosakata atau kata kunci (keyword), dan aturan tersendiri yang mungkin agak berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya.
Publikasi pertama bahasa pemrograman Python dilakukan oleh Van Rossum pada tahun 1991 dengan label versi 0.9.0, yang kemudian disusul dengan versi 1.0 pada tahun 1994. Pada bulan April 1995, Guido pindah dari CWI ke Corporation for National Research Initiatives (CNRI), sebuah laboratorium riset di Reston, Virginia. Di CNRI, Guido dan tim barunya terus mengembangkan Python. Versi Python yang dirilis CNRI adalah 1.3 sampai 1.6 dan saat itu yang paling populer adalah 1.5.2. Pada tahun 2000, perusahaan “dot-com” mulai semarak. Saat itu, Guido dan pengembang lain dari CNRI pindh dengan membawa Python ke BeOpen.com, sebuah perusahaan startup di California yang banyak merekrut para pengembang opensource.
Di bawah naungan BeOpen.com, Guido dan timnya membentuk PythonLabs, yang akhirnya berhasil menciptkaan Python 2.0. Dari BeOpen.com kemudian tim PythonLabs direkrut oleh Digital Creations (saat ini berubah nama menjadi Zope Corporation), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembentukan produk open source untuk Content Management System (CMS). Tahun 2001, Guido dan tim memutuskan untuk lepas dari Digital Creations dan membentuk komunitas baru bernama Python Software Foundation (PSF). PSF adalah organisasi non-profit pemegang lisensi python sejak 2.1 hingga saat ini.
Rilis Python berjalan sangat dinamis. Hanya dalam beberapa bulan saja, komunitas Python atau PSF sudah mengeluarkan rilis software yang lebih baru. Untuk melihat versi terbaru dari Python, kalian bisa berkunjung langsung di situs resminya di sini.
Meskipun sudah terlahir sejak lama, namun gaung dan ketenaran Python (khusunya di Indonesia) baru mulai terdengar 5 tahun terakhir ini. Saat ini Python mulai banyak digunakan oleh programmer, sebagai alternatif dari sekian banyak bahasa pemrograman yang ada.
Di sisi lain, Python 3 dikembangkan dengan tujuan jangka panjang. Fasilitas-fasilitas baru yang saat ini ditambahkan ke dalam bahasa Python hanya diimplementasika ke Python 3 dengan harapan para programmer yang fanatik dengan Python 2 dapat secara bertahap beralih ke Python 3 meskipun hal itu tidak mudah.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Python, versi 2.7 akan terus dipelihara sampai tahun 2020 ini, dan tidak akan ada Python 2.8. Namun, untuk saat ini, faktanya sebagian besar proses produksi software dan buku-buku referensi tentang Python masih dibuat menggunakan Python 2. Fakta lainnya adalah hampir semua distribusi Linux yang ada saat ini masih membungkus Python 2 ke dalam paket distribusinya. Ubuntu 14.04 sudah mulai menyertakan Python 3 (versi 3.4.0) ke dalam paket distribusinya, tapi tetap saja Interpreter default yang digunakan adalah Python 2 (versi 2.7.6).
Sebenarnya tidak ada perubahan yang besar dari Python 2 ke Python 3. Dari sisi bahasa dan sintaks, semua masih sama. Hanya saja, ada beberapa fitur dan kata kunci dari Python 2 yang dihilangkan dan diganti dalam Python 3. Selain itu, terdapat juga penambahan fitur baru dalam Python 3. Berita baiknya adalah, sejak Python 2.6, komunitas menyertakan modul __future__ ke dalam Python 2. Dengan menggunakan modul ini, para pengguna Python 2 masih dapat menikmati fitur-fitur baru yang terdapat dalam Python 3 (meskipun tidak semua). Berita baik berikutnya adalah, Python 2 dilengkapi dengan tool bernama 2to3, yang digunakan untuk mengonversi kode Python 2 ke Python 3 (jika diperlukan).
Sekian dulu ya, perkenalan kita dengan bahasa Python, selanjutnya kita akan berbicara lebih banyak tentang pengaplikasian python.
Sejarah Python
Baiklah, mari kita mulai berkenalan dengan bahasa python. Bahasa pemrograman Python disusun di akhir tahun 1980-an dan implementasinya baru dimulai pada Desember 1989 oleh Guido Van Rossum di Centrum Wiskunde & Informatika (CWI), sebuah pusat riset di bidang matematika dan sains, Amsterdam-Belanda; sebagai pengganti bahasa sebelumnya.Publikasi pertama bahasa pemrograman Python dilakukan oleh Van Rossum pada tahun 1991 dengan label versi 0.9.0, yang kemudian disusul dengan versi 1.0 pada tahun 1994. Pada bulan April 1995, Guido pindah dari CWI ke Corporation for National Research Initiatives (CNRI), sebuah laboratorium riset di Reston, Virginia. Di CNRI, Guido dan tim barunya terus mengembangkan Python. Versi Python yang dirilis CNRI adalah 1.3 sampai 1.6 dan saat itu yang paling populer adalah 1.5.2. Pada tahun 2000, perusahaan “dot-com” mulai semarak. Saat itu, Guido dan pengembang lain dari CNRI pindh dengan membawa Python ke BeOpen.com, sebuah perusahaan startup di California yang banyak merekrut para pengembang opensource.
Di bawah naungan BeOpen.com, Guido dan timnya membentuk PythonLabs, yang akhirnya berhasil menciptkaan Python 2.0. Dari BeOpen.com kemudian tim PythonLabs direkrut oleh Digital Creations (saat ini berubah nama menjadi Zope Corporation), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembentukan produk open source untuk Content Management System (CMS). Tahun 2001, Guido dan tim memutuskan untuk lepas dari Digital Creations dan membentuk komunitas baru bernama Python Software Foundation (PSF). PSF adalah organisasi non-profit pemegang lisensi python sejak 2.1 hingga saat ini.
Rilis Python berjalan sangat dinamis. Hanya dalam beberapa bulan saja, komunitas Python atau PSF sudah mengeluarkan rilis software yang lebih baru. Untuk melihat versi terbaru dari Python, kalian bisa berkunjung langsung di situs resminya di sini.
Meskipun sudah terlahir sejak lama, namun gaung dan ketenaran Python (khusunya di Indonesia) baru mulai terdengar 5 tahun terakhir ini. Saat ini Python mulai banyak digunakan oleh programmer, sebagai alternatif dari sekian banyak bahasa pemrograman yang ada.
Python 2 atau Python 3?
Sejak versi 2.7, Python 2 dan Python 3 dirilis secara simultan (paralel). Kalian bisa lihat tanggal rilis yang tertera di websitenya. Python 2.7 masih dipertahankan dan diperbarui sebagai rilis terakhir dari Python 2 karena masih banyak programmer yang enggan beralih dari Python 2 ke Python 3. Alasannya adalah karena mereka pada umumnya sudah merasa nyaman dengan Python 2, dan kebanyakan library (paket dan modul) yang beredar masih menggunakan Python 2 sehingga proses pengembangan diharapkan jauh lebih mudah.Di sisi lain, Python 3 dikembangkan dengan tujuan jangka panjang. Fasilitas-fasilitas baru yang saat ini ditambahkan ke dalam bahasa Python hanya diimplementasika ke Python 3 dengan harapan para programmer yang fanatik dengan Python 2 dapat secara bertahap beralih ke Python 3 meskipun hal itu tidak mudah.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Python, versi 2.7 akan terus dipelihara sampai tahun 2020 ini, dan tidak akan ada Python 2.8. Namun, untuk saat ini, faktanya sebagian besar proses produksi software dan buku-buku referensi tentang Python masih dibuat menggunakan Python 2. Fakta lainnya adalah hampir semua distribusi Linux yang ada saat ini masih membungkus Python 2 ke dalam paket distribusinya. Ubuntu 14.04 sudah mulai menyertakan Python 3 (versi 3.4.0) ke dalam paket distribusinya, tapi tetap saja Interpreter default yang digunakan adalah Python 2 (versi 2.7.6).
Sebenarnya tidak ada perubahan yang besar dari Python 2 ke Python 3. Dari sisi bahasa dan sintaks, semua masih sama. Hanya saja, ada beberapa fitur dan kata kunci dari Python 2 yang dihilangkan dan diganti dalam Python 3. Selain itu, terdapat juga penambahan fitur baru dalam Python 3. Berita baiknya adalah, sejak Python 2.6, komunitas menyertakan modul __future__ ke dalam Python 2. Dengan menggunakan modul ini, para pengguna Python 2 masih dapat menikmati fitur-fitur baru yang terdapat dalam Python 3 (meskipun tidak semua). Berita baik berikutnya adalah, Python 2 dilengkapi dengan tool bernama 2to3, yang digunakan untuk mengonversi kode Python 2 ke Python 3 (jika diperlukan).
Siapa Para Pengguna Python?
Saat ini Python sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi besar untuk mengembangkan sistem yang mereka butuhkan. Mesin pencari Google, Youtube, dan produk-produk google lainnya seperti Google App Engine adalah contoh sistem yang dikembangkan menggunakan python. Bahasa ini banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi diberbagai bidang, seperti : pengembangan web, keuangan, game, pemerintah, sains, edukasi, dan lainnya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengguna Python, kalian dapat membaca selengkapnya di sini.Keunggulan Python
Secara umum para programmer banyak menjatuhkan pilihannya ke bahasa Python karena alasan-alasan berikut :- Python memiliki konsep desain yang bagus dan sederhana, yang berfokus pada kemudahan dalam penggunaan. Kode python dirancang untuk mudah dibaca, dipelajari, digunakan ulang, dan dirawat. Selain itu, Python mendukung pemrograman berorientasi objek dan pemrograman fungsional.
- Python dapat meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu bagi para programmer. Untuk memperoleh hasil yang sama, kode python jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang ditulis dengan bahasa-bahasa lain seperti C, C++, Java, maupun C#.
#Kode Python
print ("Hello World")
/*Kode C*/
#include <stdio.h>
int main() {
printf ("Hello World");
return 0;
}
//Kode C++
#include <iostream>
using namespace std;
int main () {
cout<<"Hello World"<<endl;
return 0;
}
//Kode Java
class Hello World {
public static void main (String [] args{
System.out.println("Hello World");
}
}
//Kode C#
using system;
class Helloworld {
static void Main () {
Console.WriteLine("Hello World");
}
}
- Program yang ditulis menggunakan Python dapat disajikan di hampir semua sistem operasi, termasuk perangkat mobile.
- Python memiliki banyak dukungan pustaka yang dikembangkan oleh pihak ketiga, misalnya pustaka untuk pengembangan web, pengembangan aplikasi visual (berbasis GUI), pengembangan game, dan lainnya.
- Melalui mekanisme tertentu, kode python dapat diintegrasikan dengan aplikasi yang ditulis dengan bahasa lain. Sebagai contoh, kode python dapat dipanggil dari kode C/C++, dan sebaliknya. Kode Python juga dapat diintegrasikan dengan Java dan lingkungan pengembangan .NET Framework.
- Python bersifat gratis atau bebas dan open source, meskipun digunakan untuk kepentingan komersil.
Apa Saja yang Bisa Dibuat Menggunakan Python?
Dengan memiliki kemampuan dalam pemrograman Python, kalian dapat mengembangkan berbagai tipe aplikasi, di antaranya :- Program-program yang berkaitan dengan tugas-tugas administrasi komputer, seperti manajemen file dan pengaturan jadwal backup. Karena alasan inilah Python juga banyak digunakan oleh seorang administrator sistem (khususnya yang bekerja dengan Unix dan Linux)
- Pengembangan web. Saat ini Python sudah mulai banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web. Banyak framework yang dapat digunakan untuk keperluan ini, misalnya : Django, Pyramid, CherryPy, dan lainnya.
- Pengembangan aplikasi desktop. Untuk keperluan in, kalian dapat menggunkan GUI Toolkit seperti wxPython, Tkinter, PyGtk, PyQt, dan PySide.
- Program-program mikrokontroler. Python juga banyak digunakan untuk program mikrokontroler.
- Program untuk perangkat mobile berbasis Android.
Sekian dulu ya, perkenalan kita dengan bahasa Python, selanjutnya kita akan berbicara lebih banyak tentang pengaplikasian python.